Macam-macam Kamera

  • Kamera Compact
Kamera ini adalah jenis paling kecil, dengan bentuknya yang tipis,
performa cepat, dan fleksibel. Hasil gambar dan fiturnya terbatas,
namun biasanya menawarkan LCD, optik dan performa cukup baik. Kamera
jenis ini tak memiliki karakteristik performa dan fitur profesional,
namun pas untuk dimasukkan ke dalam saku atau tas.

GE G1




NIKON Coolpix S560




PRAKTICA



SAMSUNG ES10


Biasanya, kamera ini cocok untuk pemula (Anyaran). Kebanyakan kamera
compact menawarkan harga murah, tetapi anda harus teliti menyimak
fiturnya. Umumnya kisaran harga pada US$ 150-250 dan kualitas resolusi
3-4MP. Anda akan menjumpai optikal zoom dan digital zoom masing-masing
sekitar 3x atau 4x.

Pada perkembangannya, ada pula kamera kelas compact yang harganya
lebih mahal, hingga US$400. Ini disebabkan produsen melihat kebutuhan
yang besar dikalangan pengguna awam untuk berkreasi dengan banyak
fitur, sehingga fitur kamera compact semakin sesak. Akibatnya harga
pun melambung. Tak heran, ada pula kamera compact yang menembus
resolusi 7MP. Anda akan menjumpai banyak merek pada kelas ini,
sehingga anda patut untuk lebih cermat.

  • Kamera Ultracompact
Kamera ini lebih kecil dari telapak tangan anda, dan cukup seksi untuk
dipamerkan ke rekan lainnya. Masukkan saja ke dalam jaket, dan tak ada
yang tahu kalau anda sedang membawanya. Pengorbanannya adalah
performa, fitur, dan kualitas gambar. Jika anda menomorsatukan
penampilan, gadget ultracompact ini jawabannya. Dengan fokus semacam
ini, tak heran jika performa serta fiturnya tak mampu menandingi
kamera compact. Kuantitas megapiksel juga sama dengan compact.


EXEMODE SQ32m



SONY T50






SONY Qualia








 

  • Kamera Profesional
Kamera ini memiliki kemampuan dan kehandalan di atas kamera compact.
Jenis ini menawarkan kontrol yang lebih akurat, lensa yang lebih baik,
dan fitur yang lebih beragam. Yang paling penting, anda akan
memperoleh hasil foto lebih baik dan cocok pencetakan berukuran besar.
Produk jenis ini menawarkan setting manual untuk mengendalikan shutter
speed, f-stop, white balance, histogram, dan kontrol lainnya, seperti
kompensasi exposure dan bracketing, namun tak sekompleks Digital SLR.


Canon EOS-450D






NIKON D60


OLYMPUS-E1


  • Superzoom
Memiliki lensa zoom 10x atau lebih, adalah bagian dari jenis kamera
yang digemari pengguna yang antusias dengan fotografi. Lensanya yang
besar menempatkannya ke dalam kategori full-size, tetapi harganya
berada diantara kamera compact dan profesional.

Kamera ini memiliki fitur high end dan penggunanya sering menyukai
setting otomatis. Biasanya terdapat fitur image stabilization untuk
menghilangkan efek akibat goncangan.



 CANON SX10iS








NIKON Coolpix P500



NIKON Coolpix P100



OLYMPUS Sp590



SONY Hx100

CANON EF800-1200


  • Digital SLR
Merupakan jenis kamera yang digemari oleh pengguna profesional atau
fotografer amatir yang haus ilmu. Kamera ini mengusung fitur yang
sangat kaya. Sebut saja viewfinder TTL reflex, lensa yang dapat
diganti dengan lensa lain, kontrol total pada warna dan exposure,
serta beragam aksesoris lainnya. Disamping fitur pro dan fungsinya,
D-SLR menawarkan performa yang sama dengan kamera film 35mm. Yang
paling penting, produk ini dapat menghasilkan kualitas gambar yang
paling bagus daripada yang lainnya. D-SLR biasanya juga memiliki
setting otomatis, namun agar setimpal dengan uang yang dibayarkan,
anda pun harus rajin memanfaatkan berbagai fitur tingkat lanjut,
seperti kontrol manual.


SONY Alpha 65




CANON Ixus 1100


 NIKON Coolpix P7100



OLYMPUS E-P3


SONY Nex7





source : http://erijauhari.multiply.com/journal/item/70/JENIS_KAMERA
http://belajarfotografi.com/mengenal-jenis-kamera-digital-saku-superzoom-dan-slr/
http://www.pasarkreasi.com/news/detail/photography/2325/
http://www.letsgodigital.org

Sejarah Fotografi

Sejarah Fotografi mulai tercatat resmi pada abad ke 19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke 5 Sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.

TLR (Twin Lens Reflect)

TLR (Twin Lens Reflect) adalah jenis kamera dengan dua tujuan lensa yang sama panjang fokus. Salah satu lensa bertujuan untuk fotografi atau "mengambil lensa" (lensa yang mengambil gambar), sedangkan lainnya digunakan untuk sistem jendela bidik, yang biasanya dilihat dari atas di tingkat pinggang. Selain tujuan, view finder terdiri dari 45 derajat cermin (alasan untuk kata refleks), layar matte fokus di bagian atas kamera, dan kap pop-up sekitarnya. Dua tujuan yang terhubung, sehingga fokus ditampilkan pada layar fokus akan persis sama seperti pada film. TLR (Twin lens reflect) Kebanyakan menggunakan daun jendela dengan kecepatan shutter sampai 1/500th detik dengan pengaturan B.
Untuk tujuan praktis, semua film yang TLR adalah kamera, paling sering menggunakan 120 film, walaupun ada banyak contoh yang digunakan format lain. Tidak ada tujuan umum TLR digital ada, sejak kejayaan mereka berakhir lama sebelum era digital.
Double lens camera tampaknya pertama yang telah dikembangkan sekitar tahun 1870, ketika seseorang menyadari bahwa memiliki lensa kedua bersama lensa mengambil berarti bahwa seseorang bisa fokus tanpa harus menjaga tanah untuk mengganti layar kaca untuk piring setelahnya, yang dapat membuang waktu tunda. Jenis pendekatan ini masih digunakan sebagai sebagai akhir 1960, sebagai Koni-Omegaflex.
TLR adalah suatu evolusi menggunakan sebuah cermin refleks untuk memungkinkan melihat dari atas, memungkinkan kamera yang akan diselenggarakan jauh lebih mantap. Prinsip yang sama tentu saja diterapkan pada SLR, tapi SLR awal menyebabkan keterlambatan dan ketidaknyamanan melalui perlu untuk memindahkan cermin dari bidang fokus untuk memungkinkan cahaya untuk piring di belakangnya. Ketika proses ini adalah otomatis, gerakan cermin dapat menyebabkan goyang pada kamera dan pemfotoan yang blur.
dibawah ini akan saya berikan beberapa gambar twin lens reflect (TLR).


Ansco Automatic Reflex





















Sears Tower Reflex I (Bolta/Photavit)






















Sears Marvel-Flex




















Graflex 22 400







































source : http://www.tlr-cameras.com